loading...

Aku Menahan Derita Ketika Mengikuti Suamiku, Tetapi Aku Jauh Lebih Bahagia Ketika Paman Kecil Bersamaku Karena...

Aku mencintai suamiku apa adanya. Dia seorang pekerja keras dan jiwa yang keras dimilikinya. Sejak aku melahirkan putranya, dia semakin giat bekerja dengan alasan demi masa depan yang cerah. Tanpa lelah, pagi dia bekerja, malam pun terkadang lembur... Namun, satu hari, dia mengalami kecelakaan sehingga dia tak lagi bisa bekerja, bahkan untuk menggerakkan matanya aja dia gak sanggup! Sekarang dia hanya bisa tertidur di ranjang, ditemani oleh papa mamanya dan aku sebagai istrinya.


Berita ini sampai ke telinga paman kecil, adiknya suamiku.

Dia sudah bekerja di kota lama dan termasuk sudah dapat pekerjaan yang lumayan, tetapi mendengarkan berita buruk seperti ini, dia pun kembali melihat keadaan rumah. Setibanya di rumah, dia menangis keras melihat kondisi kakaknya ini. Dia pun membulatkan tekadnya, dia gak akan kembali ke kota itu dan akan bekerja di sini membantu keluarga dan membesarkan keponakannya hingga bisa kuliah.

Awalnya aku dan suamiku menolak, tetapi dia tetap bersih keras untuk membantuku kami.
Semua dia relakan, asalkan keponakannya yang dia cintai ini bisa tumbuh dengan baik.
Dia pun bekerja siang dan malam, tanpa kenal lelah...semua demi kita... Dia yang berperawakan gentleman, tinggi, dan tampan, harusnya bisa mendapatkan wanita kota yang cantik sebagai istrinya, tapi dia malah memilih jalan ini... Jujur aku tersentuh dengan kerelaan hatinya ini...

sekejap mata, 20 tahunan pun sudah kita lewati... Anakku sudah tumbuh besar dan dia akhirnya lulus dengan nilai terbaik di perkuliahannya. Dia pun dapat pekerjaan yang cukup bagus di kota dan aku menyarankan dia untuk bekerja di luar dan cari jodoh di sana.
Satu hari, suamiku yang hanya terbaring di ranjang, dia tiba ­ tiba memintaku untuk membelikan makanan kesukaannya... Akhirnya aku pun mengiyakan dan pergi beli. Setiba aku di rumah, kakek dan nenek sudah menangis keras...

Aku tanpa banyak kata, aku langsung pingsan... Setelah aku sadar, paman kecil, anakku, dan papa mama sudah saling berpelukan dan aku pun tahu apa yang terjadi. Suamiku telah meninggal... Kami pun rela, agar dia tidak lagi menderita di dunia ini...

Anakku mau kembali ke desa ini, untuk membantu keluarga, tapi aku gak mau nasibnya sama seperti paman kecil yang harus menjadi perjaka tua.

Aku pun melarang dan kami baik ­ baik saja aku bilang. Satu malam, ketika aku merindukan kehadiran suamiku, kakek masuk ke kamarku dan memberikan satu amplop yang isinya uang. Uang itu adalah uang dari tabungan suamiku... Aku menolak! Aku bilang kalau selama ini paman kecil sudah merelakan hidupnya untuk kita, berikanlah padanya...

Kakek terdiam sejenak, tiba ­ tiba dia bertanya,"Kalau begitu, kamu mau menikah dengan paman kecil?" Aku terhening sejenak! Apa maksudnya?

Ternyata diam ­ diam paman kecil telah menyukai aku... dan apalagi aku sekarang adalah single dan dia pun belum pernah menikah sama sekali. Permintaan kakek nenek sebelum meninggal hanyalah melihat kedua anaknya menikah... Anakku pun diam ­ diam telah menyetujui apabila smapai terjadi kalau paman kecil dan aku menikah...

Aku berpikir sejenak beberapa hari... dan Keputusanku bulat, aku mengiyakan untuk menikah dengannya... Mungkin awal fase aku menderita harus menjaga suamiku dengan segenap hatiku.. Tapi pengorbananku dengan pengorbanan paman kecil tidak sia ­ sia... Aku sekarang merasakan apa itu kebahagiaan...

0 Response to "Aku Menahan Derita Ketika Mengikuti Suamiku, Tetapi Aku Jauh Lebih Bahagia Ketika Paman Kecil Bersamaku Karena..."

Posting Komentar